Mengenal Flek Paru-Paru pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Kenali gejala flek paru pada anak, cara diagnosis, pilihan pengobatan yang tepat, dukungan pemulihan di rumah, serta rekomendasi asupan pendamping yang praktis di akhir artikel.

Hasan

9/3/20254 min read

Orang tua mana yang tidak khawatir ketika mendengar istilah "flek paru-paru" pada anak. Sebenarnya, istilah ini dalam dunia medis merujuk pada Tuberkulosis (TB), sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi ini paling sering menyerang paru-paru dan dapat menular melalui percikan dahak saat penderita batuk atau bersin.

Meskipun terdengar mengkhawatirkan, flek paru-paru pada anak bisa disembuhkan total dengan pengobatan yang tepat dan tuntas. Kunci utamanya adalah mengenali gejalanya sejak dini dan segera mendapatkan penanganan medis. Mari kita pahami lebih dalam mengenai flek paru pada anak, mulai dari jenis, gejala, hingga cara pengobatannya.

Apa Saja Jenis Flek Paru-Paru (TB) pada Anak?

Secara umum, infeksi TB pada anak terbagi menjadi dua kondisi utama yang penting untuk dibedakan:

1. TB Laten (Infeksi Laten) Pada kondisi ini, anak sudah terinfeksi bakteri TB, namun bakteri tersebut dalam keadaan "tidur" atau tidak aktif. Ciri-ciri utama TB laten adalah:

  • Tidak menunjukkan gejala sakit.

  • Tidak dapat menularkan bakteri ke orang lain.

  • Memiliki risiko menjadi TB aktif di kemudian hari, terutama jika daya tahan tubuhnya menurun.

Deteksi TB laten biasanya dilakukan melalui tes tuberkulin (Mantoux) atau tes darah. Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi pencegahan dengan antibiotik untuk meminimalisir risiko bakteri menjadi aktif.

2. TB Aktif (Sakit TB) Ini adalah kondisi di mana bakteri TB aktif berkembang biak di dalam tubuh dan menimbulkan gejala penyakit. Anak dengan TB aktif dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain. Gejalanya bisa bervariasi dan tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, usus, hingga otak.

Gejala Flek Paru-Paru yang Perlu Diwaspadai pada Anak

Gejala TB pada anak seringkali tidak spesifik dan lebih sulit dikenali dibandingkan orang dewasa. Oleh karena itu, orang tua perlu lebih waspada terhadap tanda-tanda berikut:

  • Berat Badan Sulit Naik: Ini adalah salah satu gejala paling umum. Berat badan anak tidak kunjung naik atau bahkan cenderung menurun, meskipun asupan nutrisinya sudah diupayakan.

  • Demam Berulang Tanpa Sebab Jelas: Anak sering mengalami demam yang hilang-timbul, biasanya pada sore atau malam hari, dan tidak disebabkan oleh infeksi lain yang jelas.

  • Batuk Kronis: Batuk yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari 2 minggu, terkadang disertai sesak napas.

  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Munculnya benjolan di area leher, ketiak, atau selangkangan yang tidak terasa nyeri.

  • Anak Lesu dan Tidak Aktif: Si Kecil terlihat kurang bersemangat, mudah lelah, dan tidak seaktif biasanya.

  • Pembengkakan Tulang atau Sendi: Pada beberapa kasus, bisa terjadi pembengkakan pada area sendi panggul, lutut, atau jari-jari.

Penting: Meskipun sesak napas adalah salah satu gejala, jika disertai dengan munculnya luka lepuh pada kulit, bisa jadi itu adalah gejala dari kondisi lain seperti herpes. Selalu konsultasikan semua gejala pada dokter untuk diagnosis yang akurat.

Penyebab dan Faktor Risiko Flek Paru-Paru pada Anak

Penyebab utama flek paru adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Seorang anak bisa tertular bakteri ini melalui berbagai faktor risiko, di antaranya:

  • Kontak Erat dengan Penderita TB Aktif: Risiko tertinggi adalah jika anak tinggal serumah atau sering berinteraksi dengan orang dewasa (anggota keluarga, pengasuh) yang menderita TB paru aktif.

  • Sistem Kekebalan Tubuh Lemah: Anak-anak, terutama bayi dan balita, memiliki sistem imun yang belum sempurna sehingga lebih rentan terinfeksi. Kondisi gizi buruk atau penyakit lain yang melemahkan imun juga meningkatkan risiko.

  • Lingkungan Tinggal yang Padat dan Kurang Sehat: Sanitasi yang buruk, ventilasi rumah yang tidak memadai, dan kepadatan penduduk yang tinggi dapat mempermudah penyebaran bakteri TB.

  • Riwayat Perjalanan: Bepergian ke daerah dengan angka kasus TB yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko paparan.

Apakah Flek Paru-Paru pada Anak Bisa Sembuh?

Ya, tentu saja. Flek paru atau TB pada anak dapat disembuhkan sepenuhnya. Kuncinya adalah kepatuhan dalam menjalani pengobatan. Dokter akan meresepkan kombinasi obat anti-tuberkulosis (OAT) atau antibiotik yang harus dikonsumsi secara rutin setiap hari selama 6 hingga 9 bulan, atau bahkan lebih lama tergantung pada kondisi anak.

Hal terpenting yang harus diingat orang tua adalah:

  • Jangan Hentikan Pengobatan Sendiri: Meskipun kondisi anak terlihat sudah membaik, pengobatan harus dilanjutkan sampai tuntas sesuai instruksi dokter. Menghentikan obat sebelum waktunya dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal (resisten) dan penyakit kambuh kembali.

  • Waspadai Efek Samping: Beberapa obat mungkin menimbulkan efek samping. Segera laporkan kepada dokter jika anak menunjukkan gejala yang tidak biasa agar penanganan dapat disesuaikan.

  • Rutin Kontrol: Lakukan pemeriksaan rutin sesuai jadwal untuk memantau perkembangan pengobatan dan kondisi kesehatan anak secara keseluruhan.

Bagaimana Cara Mengobati Flek Paru-Paru pada Anak?

Jika Anda mencurigai Si Kecil mengalami gejala-gejala di atas, atau jika ada anggota keluarga yang didiagnosis TB, langkah pertama dan utama adalah segera bawa anak ke dokter.

Proses diagnosis dan pengobatan umumnya meliputi:

  1. Diagnosis oleh Dokter: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan. Karena anak-anak sulit mengeluarkan dahak, diagnosis biasanya akan dibantu dengan tes Mantoux (tes kulit) dan foto Rontgen dada.

  2. Terapi Antibiotik: Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan memberikan resep beberapa jenis antibiotik yang harus diminum setiap hari. Durasi pengobatan bervariasi antara 6-18 bulan, tergantung jenis TB (laten atau aktif) dan tingkat keparahannya.

  3. Pemantauan Medis Rutin: Jadwal kontrol teratur sangat penting untuk memastikan obat bekerja dengan baik, memantau kemungkinan efek samping, dan melihat perkembangan kesembuhan anak.

  4. Perawatan Pendukung: Selain obat-obatan, perawatan holistik juga penting. Ini mencakup perbaikan asupan gizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta dukungan psikologis agar anak tetap semangat menjalani masa pengobatan yang panjang.

Di samping menjalani obat dari dokter sebagian orang tua mempertimbangkan pendamping herbal yang praktis untuk membantu menjaga kenyamanan dan konsistensi asupan harian selama masa pemulihan. Enteros merupakan multivitamin herbal pendamping dengan kandungan jahe meniran temu hitam dan kurma.

Peran Enteros adalah membantu orang tua menjaga asupan dan kebiasaan harian anak agar rutinitas pemulihan lebih terjaga sambil tetap mengikuti terapi dari dokter.